Penelitian dan Pengabdian
MakalahNormal 0 false false false IN X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif";} PETTY CASH (KAS KECIL) Anastasia Lipursari, S.Kom., M.Pd.
A. Pendahuluan Pengelolaan keuangan dalam suatu lembaga/perusahaan merupakan hal yang penting dalam kegiatan operasional lembaga. Pada umumnya konsep dasar akuntansi diharapkan akan dapat menjadi pedoman yang efektif dalam menyusun laporan keuangan karena konsep dasar merupakan landasan untuk menyusun standar akuntansi yang akan diterapkan dalam suatu lembaga. Di dalam pengolahan kas perlu adanya perlakuan akuntansi yang benar, sehingga dapat diperoleh informasi yang layak dan dapat dipercaya, selanjutnya akan berguna untuk membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan yang tepat. Kas merupakan salah satu dana yang sangat berpengaruh dalam suatu lembaga, yang digunakan sebagai alat pembayaran kegiatan operasional, karena jika tidak ada dana kas maka kegiatan di perusahaan pun tidak akan berjalan dengan baik. Agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik dibutuhkan pengelolaan kas yang benar dan efektif, yang dimaksud benar dan efektif yaitu dalam hal prosedur dan pencatatan kas. Pada suatu lembaga, manajemen pengelolaan kas berbeda-beda sesuai dengan kebijakan di masing-masing lembaga, semakin besar perkembangan lembaga, semakin ketat pula proses pengelolaannya. Sifat/karaktersitik kas adalah aktif tapi tidak produktif, untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak boleh dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh pendapatan, kas harus diubah terlebih dahulu menjadi persediaan, piutang, dan sebagainya. Kas tidak diperkenankan seluruhnya diubah bentuknya, karena lembaga akan kesulitasn beroperasi apabila tidak disediakan kas yang memadai. Dari kondisi ini maka manajemen harus mampu menciptakan adanya keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut. Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan, semua uang yang seharusnya diterima benar-benar diterima (tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik lembaga), sehingga sangat penting akan mbuatan perencanaan dan pengawasan kas.
Ada 2 jenis kas yang umum atau sering digunakan dalam perusahaan yaitu kas kecil (Petty Cash) dan kas besar. Kas kecil yaitu dana yang digunakan untuk operasional perusahaan yang pengeluaran biayanya relatif kecil seperti : biaya ATK, biaya listrik, biaya PDAM, dan lain sebagainya. Sedangkan kas besar yaitu kas untuk kegiatan operasional lembaga yang pengeluaran biayanya relatif besar contohnya: biaya perjalan bisnis, biaya sewa, dan lain-lain. Dalam lembaga, kas kecil memiliki peranan yang cukup penting dalam kelangsungan kegiatan operasional lembaga. Orang yang ditugaskan untuk mengelola kas kecil ini adalah sekretaris. Tugas sekretaris dalam mengelola kas kecil adalah: 1. Mengatur dana kas kecil 2. Merencanakan dana kas kecil 3. Mencatat pengeluaran dana kas kecil Sebagai orang yang dipercaya oleh pimpinan untuk mengelola kas kecil, diharapkan sekretaris mampu merencanakan penggunaan dana kas kecil ini dan membuat pembukuan untuk disetor ke bagian keuangan.
B. Dana Kas KecilKas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Dana kas kecil biasanya akan disimpan dalam peti kas (Cash Box). Pemegang dana kas kecil disebut dengan kasir. Kasir akan bertanggung jawab atas pengeluaran dan penggunaan dana kas kecil. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penggunaan dana kas kecil dan menghindari bentuk penyelewengan. Tujuan dibentuknya dana kas kecil untuk mempercepat kegiatan atasan yang mempergunakan dana secara mendadak dan tidak terencana, menghindari cara-cara pembayaran pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak yang tidak ekonomis dan tidak praktis, sebagai contoh pimpinan kedatangan tamu mendadak kemudian pimpinan ingin menjamu tamu tersebut, maka rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau sekretaris harus melakukan pembayaran entertain tersebut dengan menggunakan cek atau bilyet biro. Prosedur Pengelolaan Dana Kas Kecil 1. Pembentukan dana kas kecil Hal yang paling penting dalam pembentukan kas kecil adalah a. Biasanya jumlah dana kas kecil ditaksir dengan memperhitungkan kebutuhan dan untuk tiga atau empat minggu. b. Memberikan estimasi kepada Bendahara, kemudian bendahara menarik cek dan memberikannya kepada pemegang kas kecil. c. Pemegang kas kecil mencairkan / meng-uangkan cek.
Dokumen yang tersedia untuk pembentukan dana kas kecil a. Surat keputusan dari pejabat yang berwenang. b. Bukti kas keluar Cek
2. Pembayaran melalui dana kas kecil Pemegang kas kecil (kasir) mempunyai kewenangan untuk melakukan pengeluaran kas dengan menggunakan uang yang terdapat dalam kas kecil sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Dokemen yang tersedia untuk pengeluaran kas kecil: a. Permintaan pemakaian kas kecil b. Bukti pengeluaran kas kecil c. Dokumen pendukung (nota / Kwitansi)
3. Pengisian kembali dana kas kecil a. Permintaan pengisian kembali dilakukan oleh pemegang kas kecil. Pemegang kas kecil harus menyiapkan daftar pengeluaran (pemakaian) kas kecil yang telah dilakukan dengan dilampiri bukti-bukti pendukung pengeluaran kas kecil. b. Apabila uang yang terdapat dalam dana kas kas kecil mencapai tingkat minimum, maka dana harus diisi kembali. 1) Dokumen yang tersedia untuk pengisian kembali dana kas kecil: 2) Permintaan Pengisian kembali kas kecil 3) Bukti pengeluaran kas kecil 4) Bukti kas keluar 5) Dokumen Pendukung (Nota, dan Kwitansi) B. Metode Dana Tetap (Imprest Fund System)Pencatatan dana kas kecil dengan sistem dana tetap (Imprest Fund System) jumlah kas akan selalu tetap. Besarnya penggantian sebesar pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap seperti semula. Untuk mengetahui sisa uang yang ada dalam kas kecil, kasir kas kecil bisa membuat catatan kas kecil. Tetapi perlu diketahui bahwa metode tetap, kasir kas kecil tidak mencatat pemakaian dana kas kecil dalam jurnal. Buku kas kecil hanya merupakan catatan intern kasir kas kecil dan tidak dapat dijadikan dasar pencatatan dalam buku besar. Ciri-ciri metode dana tetap: 1. Bukti-bukti penggunaan dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola kas kecil. 2. Pengisian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama jumlahnya dengan dana kas kecil yang telah digunakan sehingga jumlah dana kas kecil kembali kepada jumlah yang ditetapkan semula.
Langkah-langkah operasional metode tetap : 1. Pembentukan dana kas kecil di mana pemegang kas kecil diberi sejumlah uang tunai yang nantinya untuk pembayaran atas pengeluaran yang diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan dalam waktu tertentu. 2. Dana kas kecil dipergunakan untuk pembayaran transaksi pengeluaran. 3. Setelah dana kas kecil habis/hampir habis, kasir membentuk kembali dana kas kecil, mengisinya sebesar jumlah nominal pengeluaran yang terjadi.
Pencatatan dana kas kecil pada metode dana tetap adalah
C. Dana Kas Kecil Metode Fluktuasi (Fluctuation Fund System)Dalam dana kas kecil metode fluktuasi, pemakaian kas kecil oleh kasir kas kecil dicatat dalam bentuk jurnal formal sehingga buku kas kecil dapat digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku besar. Dana kas kecil ditentukan dalam jumlah yang tetap, sehingga jumlah pengganti dana kas kecil (pengisian kembali) tidak harus sama dengan jumlah yang dikeluarkan. Oleh karena itu dalam metode dana tidak tetap tidak perlu jurnal penyesuaian terhadap saldo dana kas kecil pada akhir periode. Pada metode sistem dana berubah (dana mengambang), jumlah pengisian kembali kas kecil tidak harus sama dengan jumlah nominal saldo awalnya, jadi bisa kurang maupun lebih. Kas kecil bersifat opsional dalam sebuah lembaga, artinya, hal ini boleh dilakukan dan boleh juga tidak tergantung dengan kebutuhan, yang terpenting adalah pembuatan laporan keuangan perusahaan yang tepat. Ciri-ciri metode fluktuasi 1. Pembentukkan dan pengisian kembali dana kas kecil di catat di debit dalam akun kas kecil. 2. Bukti pengeluaran kas kecil dicatat dalam buku jurnal kas kecil dengan mendebit akun-akun yang terkait dengan penggunaan kredit akun kas kecil. 3. Besarnya jumlah dana kas kecil yang disediakan berfluktuasi disesuaikan dengan perkembangan kegiatan bagian-bagian pemakai dana.
Pencatatan dana kas kecil pada metode dana fluktuasi adalah
Perbedaan antara metode dana tetap dengan metode dana tidak tetap.
D. Pemeriksanaan Dana Kas KecilSetiap akhir periode pemegang dana kas kecil harus mempertanggungjawabkan semua pengeluaran dana kas kecil. Selain pemeriksaan pada buku kas kecil yang dilampiri bukti transaksi pengeluaran kas kecil, perhitungan uang kas secara fisik juga dilakukan. Surprised audit adalah pemeriksa dana kas kecil secara mendadak. Perhitungan uang dilakukan oleh pemeriksa dan disaksikan oleh 2 orang atau lebih dan dibuat berita acara. Pengelolaan dana kas kecil perlu dilakukan, karena perusahaan melakukan pembayaran biaya-biaya secara tunai. Jumlah saldo kas kecil menurut perhitungan fisik harus sama dengan saldo dana kas kecil menurut catatan. Saldo kas kecil dapat dihitung sebagai berikut:
Saldo kas kecil awal periode Rp xxx Ditambah: Pengisian kembali dana kas kecil Rp xxx + Rp xxx Dikurangi: Jumlah pengeluaran dana kas kecil Rp xxx - Saldo kas kecil pada akhir periode Rp xxx
E. Selisih Dana Kas KecilApabila kas kecil menurut perhitungan fisik lebih besar daripada kas menurut catatan disebut selisih kas lebih (cash overage), sedang kas apabila kas menurut fisik lebih kecil daripada kas kecil menurut catatan disebut dengan selisih kas kurang (cash shortage). Selisih kas dapat terjadi karena bebarapa hal berikut ini : 1 Jumlah yang diterima atau dikeluarkan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang seharusnya dicatat, karena tidak terjadinya pecahan kecil. 2 Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi pertukaran, misal saat memberikan uang kembali. 3 Adanya uang palsu 4 Kesalahan pencatatan dalam jurnal 5 Sebab-sebab lain yang sama sekali tidak diketahui Pada akhir periode pencatatan, selisih kas dianggap sebagai pendapatan, dan selisih kurang dianggap sebagai kerugian atau beban. Dalam laporan laba rugi selisih kas diinformasikan sebagai pendapatan / beban diluar usaha. Ø Jurnal apabila terjadi selisih lebih pada dana kas kecil : Kas kecil Rp xxx Selisih kas Kecil Rp xxx Ø Jurnal apabila terjadi selisih kurang dana kas kecil Selisih kas kecil Rp xxx Kas kecil Rp xxx F. Laporan Mutasi Dana Kas KecilLaporan mutasi dana kas kecil merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban penggunaan dana kas kecil selama periode tertentu. Laporan mutasi dana kas kecil memuat informasi berupa saldo awal kas kecil, pengeluaran kas kecil yang disertai buku penggunaanya, selisih kas kecil pada periode tertentu, serta pengisian kembali dana kas kecil. Untuk pengawasan penerimaan dan pengeluaran dana kas kecil agar tidak terjadi penyimpangan, maka dibuat buku kas kecil. Berdasarkan catatan buku kas kecil, kasir pemegang kas menyusun laporan mutasi dana kas kecil. Bentuk laporan mutasi dana kas kecil adalah sebagai berikut: Saldo awal Rp xxxx Pengisian dana kas kecil Rp xxxx+ Rp xxxx Jumlah pengeluaran dana kas kecil Rp xxxx- Saldo akhir dana kas kecil Rp xxxx
Laporan Penggunaan Dana Kas Kecil adalah laporan yang disusun berdasarkan Buku kas kecil. Laporan mutasi dana kas kecil memuat saldo awal, pengeluaran, pengisian kembali dan saldo akhir kas kecil.
G. Pengendalian Kas Kecil Walaupun jumlah pengeluaran masing-masing yang dibayarkan dengan dana kas kecil hanya kecil, namun pengeluaran itu sangat sering terjadi sehingga jumlah totalnya selama satu peiode akuntansi akan bertambah cukup besar. Jadi lembaga harus membuat suatu pengendalian atas kas kecil. Pengendalian fisik kas kecil yang baik adalah dengan cara menyimpan semua dana pada tempat yang benar-benar aman seperti di dalam lemari besi, peti penyimpanan atau laci kas yang dikunci. Penerimaan setiap hari harus dikirimkan ke bank. Penerimaan dan pengeluaran kas tidak hanya harus diamankan melalui sarana pengendalian internal, tetapi kas di tangan dan di bank juga harus dilindungi, karena penerimaan akan menjadi kas di tangan dan pengeluaran akan dilakukan dari kas yang ada di bank, maka pengendalian yang memadai atas penerimaan dan pengeluaran merupakan bagian dari proteksi atas saldo kas. Setiap upaya harus dilakukan untuk meminimumkan kas yang ada di kantor. Penerimaan kas kecil dibatalkan atau dirusak sesudah diserahkan untuk pengisian kembali, sehingga hal itu tidak dapat digunakan untuk meminta pengisian yang ke dua. Penghitungan mendadak atas dana dilakukan dari waktu ke waktu oleh pengawas kas kecil untuk menentukan bahwa dana tersebut telah diperhitungkan secara baik dan benar. Perkiraan kelebihan dan kekurangan kas digunakan bila kas kecil tidak berjalan sebagaimana mestinya akibat terjadi kesalahan (kelalaian melakukan pengembalian yang benar, kelebihan pembayaran beban tanda terima yang hilang dan sebagainya). Pengendalian intern pada kas kecil sangatlah diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan lembaga. Buruknya pengendalian intern pengeluaran kas kecil akan berimbas pada kondisi keuangan lembaga dan akan menghambat kemajuan perusahaan. Sebaliknya pengendalian dana kas kecil yang baik tentunya akan menjadi sistem yang kokokh untuk menopang aktivitas perusahaan di masa kini dan masa yang akan datang. Sistem pengendalian kas adalah bisa dilakukan sebagai berikut: 1. Menugaskan seorang pegawai untuk mengatur dana tersebut sebagai penjaga kas kecil 2. Mempertahankan sejumlah uang kas tertentu yang harus ada di tangan 3. Mendukung semua pengeluaran dana dengan suatu tiket kas kecil (tanda bukti) 4. Menambah kembali dana tersebut melalui prosedur pengeluaran kas yang biasa.
Latihan: Pimpinan Anda melakukan beragam kegiatan yang perlu didanai dengan anggaran Kas Kecil yang anda kelola Pengelolaan dana kas kecil menggunakan sistem imprest
a. Pada tanggal 31 Maret 2019 saldo kas kecil Rp2.750.000
b. Tanggal 1 April 2019 pengisian dana kas kecil dari kasir perusahaan sebesar Rp 7.250.000
c. Selama periode 2 – 30 April 2019 terjadi beberapa pengeluaran kas kecil sebagai berikut :
1. Tanggal 2 April membayar langganan harian Suara Merdeka dan Kompas sebesar Rp180.000
2. Tanggal 23 April membeli ATK di Toko Buku “Jitu” sebesar Rp750.000
3. Tanggal 14 April membeli makanan kecil untuk rapat sebesar Rp155.000
4. Tanggal 7 April membeli materai 4 lembar @ Rp24.000
5. Tanggal 9 April membayar ongkos grab sebesar Rp120.000 untuk transport ke kantor BPJS
6. Tanggal 27 April membeli nasi box untuk tamu sebanyak 10 box @ Rp25.000
7. Tanggal 19 April membayar TV Berlangganan sebesar Rp150.000
8. Tanggal 25 April membeli tiket kereta api untuk perjalanan dinas tujuan Semarang – Jakarta pp sebesar Rp750.000
9. Tanggal 10 April mengeluarkan biaya untuk fotokopi sebesar Rp15.500
10. Tanggal 24 April membeli parcel untuk besuk relasi yang sakit sebesar Rp150.000
11. Tanggal 8 April pembelian tiket pesawat pimpinan tujuan Surabaya PP di Talentha Tour untuk pertemuan asosiasi Rp.1.400.000,00
12. Tanggal 17 April pembelian 2 buah catride printer @ Rp150.000,00 di Toko Kita
d. Catatlah transaksi tersebut menggunakan Bukti Penerimaan Pengeluaran Kas Kecil
e. Nomor Akun dibuat sendiri.
f. Buatlah Laporan Pengelolaan Kas Kecil bulan April 2019, secara urut dalam format excell dan dicetak
DAFTAR PUSTAKA
Caline. 2012. Panduan Lengkap Pekerjaan Sekretaris. Padang : Akademika Permata.
Fauzi. 2009. Meningkatkan Kinerja Sekretaris dengan Excel 2007. Jakarta : Elex Media Komputindo Heni, Agnes Triyuliana. 2007. Microsoft Excel 2007. Madiun : Madcoms Herlambang, Susatya & Heru Marwoto, Bambang. 2014. Majajemen Kesekretarisan. Yogjakarta : Gosyen Publishing.
Hidayatullah, Taufik. 2008. Mengolah Data dengan Kemampuan Canggih Microsoft Excel 2007. Surabaya: Penerbit Indah
Jimmy L. Gaol. 2014. Keandalan dan Sukses Sekretaris Perusahaan dan Organisasi. Jakarta : Elex Media Komputindo
Nurasih, Lina & Rahayu, Sri. 2015. Manajemen Sekretaris itu Gampang secara Otodidak. Jakarta : Dunia Cerdas
Rosidah & Teguh Sulistiyani, Ambar. 2005. Menjadi Sekretaris Profesional & Kantor yang Efektif. Yogjakarta : Penerbit Gava Media.
Sedarmayanti. 1990. Tugas dan Pengembangan Sekretaris. Bandung : Ilham Jaya
Sedarmayanti. 2014. Tugas dan Pengembangan Sekretaris Profesional untuk Meraih Keberhasilan (Edisi Revisi). Bandung : Mandar Maju.
Sunarto & Ratnawati, Edy. 2003. Sekretaris Profesional. Yogjakarta : Penerbit AMUS
Sutiyoso. 1979. Sekretaris yang Cekatan. Jakarta : Mutiara
Yatimah, Durotul. 2009. Kesekretarisan Modern & Administrasi Perkantoran. Bandung: CV Pustaka Setia.
MODUL SIMv\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif";} table.MsoTableGrid {mso-style-name:"Table Grid"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-priority:59; mso-style-unhide:no; border:solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt:solid windowtext .5pt; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-border-insideh:.5pt solid windowtext; mso-border-insidev:.5pt solid windowtext; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif";} BAB I KONSEP DASAR SISTEM
Kompetensi dasar : 1. Mahasiswa mempunyai kemampuan tentang pemahaman konsep dasar sistem. 2.Mahasiswa menjalaskan konsep dasar sistem dengan jujur dan sopan. 3.Mahasiswa yang mampu membantu mahasiswa yang kurang mampu (kurang jelas). Indikator : 1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang: a. Sistem b. Jenis-jenis sistem c. Model Sistem 2. Dalam menjelaskan konsep sistem dengan jujur dan sopan. 3. Mahasiswa membantu mahasiswa lain yang kemampuannya kurang engan tulus dan sopan. 4. Mahasiwa yang kurang dapat mengikuti materi berikutnya.
A. PENGERTIAN DAN KARAKTER SISTEM 1. Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Pengertian sistem secara umum: a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut. b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerja sama antar usnsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu. c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. 2. Karakteristik sistem terdiri dari, sebagai berikut: a. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan sutu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “supra sistem” b. Batasan Sistem (Boundary) Ruang Lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. c. Lingkungang Luar Sistem (Environment) Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak dikendalikan, akan sangan menganggu dalam hidup sistem tersebut.
d. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian akan terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). f. Keluaran Sistem (Output) Hasil energi yang dioalah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain. g. Pengolah Sistem (proses) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. h. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka oprasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
B. RUANG LINGKUP SISTEM |